JUMAT, 17 JUNI 2010 | 3315 Hits
Camat Alla’ Janji Respon Aksi KPA
SUDU -- Rencana "Aksi Bersenyawa" yang dilakukan sejumlah Kelompok Pecinta Alam (KPA) se-Kabupaten Enrekang mendapat apresiasi Pemerintah Kecamatan Alla’. Camat Alla’, Muzakkir, bahkan rela menjadikan ruangannya sebagai tempat pertemuan Forum Komunikasi Pencinta Alam se-Massenrempulu (FKPM), Senin,
Pertemuan FKPM yang ke-6 itu merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya di Base Camp Jiwa Alam, yang salah satu agendanya membahas persoalan sampah di Kanan, Kelurahan Kalosi. Hadir dalam pertemuan itu, Camat Alla’ dan para stafnya, Lurah Kalosi, Lurah Kambiolangi, perwakilan PMR SMK Neg 1 Enrekang dan perwakilan dari KPA Jiwa Alam, Gempa Maspul, Pankser, LA, Gempala Duri, dan Sispala SMU Neg. 1 Alla’. Koordinator FKPM Syahril dari LA (lestari alam). Dalam pertemuan itu, peserta sepakat mempertegas status sampah di Kanan sebagai darurat bencana. "Meski ada upaya yang cepat untuk menanggulangi. Tumpukan sampah yang setiap hari bertambah di lokasi tersebut, bukan lagi persoalan kebersihan, tetapi sudah mengancam keselamatan jiwa, lingkungan, keamanan dan ketertiban, serta bencana longsor," ungkap salah seorang peserta, Syahril. Camat Alla’, Muzakkir memberi apresiasi atas inisiatif dari anak-anak muda, khususnya pencinta alam di daerah itu. Ia mengakui, sejak menjabat Camat Alla’, 2 tahun lalu, masalah sampah di Kanan memang sudah menjadi perhatian. Bahkan, sudah pernah dirapatkan di tingkat Muspika. "Namun masih banyak kendala yang dihadapi, salah satu alasan mendasar, adalah pengangkutan sampah masyarakat ke TPA yang sepenuhnya masih menjadi tugas Dinas Pertamanan dan Kebersihan," katanya. Apalagi, petugas kebersihan masih terkadang mengeluhkan alasan bensin, dan TPA Bolang yang jauh. Di sela pertemuan itu, muncul berbagai masukan yang menginginkan agar pembersihan sampah dilakukan dengan cara diangkut ke TPA, serta menimbun tumpukan sampah yang tersisa. Sispala SMU Negeri 1 Alla’ juga mengusulkan penanaman pohon untuk mencegah longsor. Rencananya, puncak 'Aksi Bersenyawa' akan dilakukan, Ahad, 20 Juni mendatang. (k2)
Pertemuan FKPM yang ke-6 itu merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya di Base Camp Jiwa Alam, yang salah satu agendanya membahas persoalan sampah di Kanan, Kelurahan Kalosi. Hadir dalam pertemuan itu, Camat Alla’ dan para stafnya, Lurah Kalosi, Lurah Kambiolangi, perwakilan PMR SMK Neg 1 Enrekang dan perwakilan dari KPA Jiwa Alam, Gempa Maspul, Pankser, LA, Gempala Duri, dan Sispala SMU Neg. 1 Alla’. Koordinator FKPM Syahril dari LA (lestari alam). Dalam pertemuan itu, peserta sepakat mempertegas status sampah di Kanan sebagai darurat bencana. "Meski ada upaya yang cepat untuk menanggulangi. Tumpukan sampah yang setiap hari bertambah di lokasi tersebut, bukan lagi persoalan kebersihan, tetapi sudah mengancam keselamatan jiwa, lingkungan, keamanan dan ketertiban, serta bencana longsor," ungkap salah seorang peserta, Syahril. Camat Alla’, Muzakkir memberi apresiasi atas inisiatif dari anak-anak muda, khususnya pencinta alam di daerah itu. Ia mengakui, sejak menjabat Camat Alla’, 2 tahun lalu, masalah sampah di Kanan memang sudah menjadi perhatian. Bahkan, sudah pernah dirapatkan di tingkat Muspika. "Namun masih banyak kendala yang dihadapi, salah satu alasan mendasar, adalah pengangkutan sampah masyarakat ke TPA yang sepenuhnya masih menjadi tugas Dinas Pertamanan dan Kebersihan," katanya. Apalagi, petugas kebersihan masih terkadang mengeluhkan alasan bensin, dan TPA Bolang yang jauh. Di sela pertemuan itu, muncul berbagai masukan yang menginginkan agar pembersihan sampah dilakukan dengan cara diangkut ke TPA, serta menimbun tumpukan sampah yang tersisa. Sispala SMU Negeri 1 Alla’ juga mengusulkan penanaman pohon untuk mencegah longsor. Rencananya, puncak 'Aksi Bersenyawa' akan dilakukan, Ahad, 20 Juni mendatang. (k2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar